DPR Minta Program Kartu Prakerja Diganti dengan BLT Gaji
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengusulkan,
agar program Kartu Prakerja diganti dengan program seperti bantuan subsidi upah
(BSU) atau BLT BPJS Ketenagakerjaan. Hal
ini ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah, Selasa 16 Maret 2021. Saleh meminta agar pemerintah membuat kanal
YouTube khusus berisi berbagai program pelatihan, yang bisa digunakan siapa
saja tanpa perlu mendaftar.
"Apakah tidak bisa video yang mereka buat itu (dibuat
lembaga pelatihan) kita beli saja, kalau sudah dibeli tinggal kita tayangkan
saya, bikin satu website resmi yang dimiliki pemerintah, isinya soal itu semua,
jadi orang siapa saja pun kalau mau belajar tinggal buka itu," kata Saleh
seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (17/03/2021). Sebelumnya, Ida memang pernah menyebut BLT
gaji tak dilanjutkan tahun ini karena sebagian anggarannya dipakai untuk
Prakerja. Anggaran kartu PraKerja 2021 yang tadinya hanya Rp 10 triliun, ditambah
menjadi Rp 20 triliun.
Saleh menilai, sulit mengevaluasi keberhasilan program
PraKerja. Sedangkan pemberian BLT gaji, dampaknya langsung terlihat dari
meningkatnya daya beli masyarakat. Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi
IX lainnya dari Nur Yasin. Menurutnya, program BLT gaji sangat dinanti
masyarakat. Ia meminta agar program terkait pandemi yang berhasil di 2020,
jangan dihapus.
"Dalam kondisi pandemi ini, program yang sudah
diluncurkan di tahun 2020, setidaknya di Dapil saya (Jawa Timur IV) itu
mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat," ujar Nur. Sebelumnya,
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) Said Iqbal telah
mengirim surat permohonan lanjutan program BLT gaji kepada Presiden Joko
Widodo, (10/02/2021).
"Kami sudah mengirim surat kepada Pak Presiden Jokowi,
meminta berbaik hati tanda petik lah ya kebijakan beliau untuk tetap memberikan
BSU kepada buruh," kata Said. Menurutnya, BLT gaji sangat bermanfaat bagi
buruh untuk bertahan hidup di tengah pandemi. Ia juga menyayangkan sikap Ida
Fauziyah yang harusnya berpihak kepada para pekerja. Said mempertanyakan sikap
Ida yang justru tidak mendorong program subsidi gaji ini kepada Presiden,
sehingga bisa dilanjutkan.
"Seharusnya Menaker bisa melobi Komisi XI DPR untuk membahas subsidi gaji dengan Kementerian Keuangan," ujar Said. Anggaran BLT gaji memang tidak dialokasikan di APBN 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tidak menyebut BLT gaji saat memaparkan rincian anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di DPR, Rabu (27/01/2021). Menkeu hanya menyebut delapan bansos yang dianggarkan. Yaitu untuk Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, program pra kerja, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, bantuan sosial tunai, subsidi kuota, dan diskon listrik.
SumberKompasTV
0 Response to "DPR Minta Program Kartu Prakerja Diganti dengan BLT Gaji"
Post a Comment